David Hidayat, Inisiator ANDESPIN Dee West Sumatera
Sumber gambar : instagram @andespindeepwestsumatera
Pemuda adalah sosok yang penuh semangat dan potensi. Mereka merupakan generasi muda yang penuh energi, bermimpi besar, dan siap menghadapi tantangan. Pemuda seringkali mencari jati diri, mengejar pendidikan, dan aktif dalam eksplorasi sosial, budaya dan lingkungan. Mereka adalah harapan masa depan, membawa inovasi dan perubahan positif ke dalam masyarakat.
Dan gambaran mengenai sosok pemuda tersebut tercermin dalam diri David Hidayat. David menjadi salah satu generasi muda yang memberikan perubahan besar di bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Setelah menyelesaikan pendidikannya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta. Sebelumnya ia memang pernah bekerja di kantor. Namun setelah 6 bulan ia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya dan fokus terhadap pelestarian wilayah pesisir pantai.
Sebagai anak yang lahir di pesisir anak sungai pinang maka laut sudah tidak asing lagi bagi david terlebih lagi memang rumahnya berhadapan langsung dengan laut. Melihat kerusakan wilayah pesisir di Nagari Sungai Pinang Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat akhirnya membuatnya memunculkan sebuah tekad untuk menjaga kelestarian daerah pesisir agar tidak semakin banyak potensi alam yang hilang.
Awal mula hadirnya komunitas ANDESPIN Dee West Sumatra
Bermula dari kecintaannya tehadap kegiatan diving di kampus david memulai gerakan perlindungan terhadap daerah pesisir. Awalnya di mengajak teman-teman sekampusnya untuk kegiatan pelestarian laut. Seiring berjalannya waktu kemudian David mulai mengajak pemuda di desa. Selanjutnya dari sinilah kemudian david mendirikan program ANDESPIN Dee West Sumatra. ANDESPIN merupakan singkatan dari Anak Desa Sungai Pinang.
Program ANDESPIN Dee West Sumatra memiliki tujuan untuk menjaga dan mengembalikan potensi wilayah pesisir. Sehingga nantinya wilayah pesisir juga bukan hanya terjaga kelestariannya tetapi juga bisa menjadi sumber pendapatan bagi warga sekitar.
Kegiatan yang dilakukan ANDESPIN
Konservasi terumbu karang
Kegiatan konservasi yang dilakukan David di Sungai pinang di mulai dengan penanaman terumbu karang. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan kelompok diving dan nelayan. Bersama dengan kelompoknya david melakukan transplantasi terumbu karang yang diambil dari indukan bibit terumbu karang. Setelah proses penanaman kelompok David juga melakukan penanaman rutin setiap bulannya selama 6 bulan. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar terumbu karang tumbuh dengan baik.
Melalui kegiatan ini, akhirnya membuat nelayan menjadi lebih sadar dan peduli dengan pelestarian terumbu karang. Sehingga tidak lagi menggunakan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan.
Kawasan yang ditanami 20 ribu bibit terumbu karang yang diinisiasi oleh David bersama kelompoknya itu kini dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat. Bukan hanya kelestarian lingkungan yang terjaga tetapi juga bisa untuk objek wisata dan penelitian.
Kegiatan pelestarian hutan mangrove
Selain kegiatan menanam terumbu karang david juga mengadakan kegiatan reboisasi wilayah pesisir dengan penanaman tanaman magrove. Sebagaimana yang di ketahui mangrove memiliki peranan yang besar bagi kelestarian lingkungan karena selain berfungsi untuk melindungi wilayah pesisir dari abrasi mangrove juga menjadi tempat tinggal bagi biota laut. Dengan menjaga kelestarian hutan mangrove maka ada banyak manfaat yang bisa dapatkan. 50 ribu bibit mangrove yang telah berhasil di tanam di antaranya di Pantai Manjuto dan juga Pantai Erong, Pesisir Selatan sejak tahun 2009.
Dalam pelestarian kegiatan penanaman mangrove ini David mengajak warga sekitar untuk terlibat utamanya ibu-ibu rumah tangga. Dari kegiatan inilah kemudian para ibu rumah tangga tersebut bisa mendapatkan penghasilan. Bukan hanya itu saja kini dari penanaman hutan magrove maka mulai banyak wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan alam tersebut. Tentu saja ini berdampak positif bagi perekonomian warga sekitar. Karena melakukan kegiatan pariwisata ini masyarakat bisa menjadi guide lokal dan juga menyediakan tempat penginapan bagi para wisatawan.
Selain menjadi ekowisata magrove juga bisa menjadi habitat bagi kepiting bakau. Sehingga masyarakat sekitar juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan mencari kepiting bakau.
Posting Komentar
Posting Komentar