Isolasi Mandiri Bersama Shopee - SULIS NASHWA KIRANA lifestyle blogger

Saat ini sudah hampir 2 tahun kita berada dalam pandemi. Adanya pandemi membuat banyak kebiasaan kita berubah. Dulu kita bisa dengan leluasa bepergian kemana saja tanpa takut tertular oleh virus corona. Tapi sekarang demi kebaikan bersama, maka kita disarankan untuk berada di rumah saja. Bekerja dari rumah bahkan sekolah juga dari rumah.

Dengan kebiasaan yang seperti ini tentunya kita akan mengalami kejenuhan. Tidak dipungkiri di rumah saja membuat ruang gerak terbatas di tambah lagi jika aktivitas yang kita lakukan dari hari ke hari sama. Pastinya kita akan mengalami rasa jenuh. Lalu bagaimana cara kita untuk mengatasi rasa jenuh saat kita berada di rumah saja?

Pengalaman mengalami sakit Covid-19

Nah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi cerita apa saja yang saya lakukan saat berada di rumah saja. Tapi sebelumnya saya akan bercerita tentang kondisi saya pada saat puncak pandemi di tahun ini.

Alhamdulillah, saya termasuk dalam salah satu orang yang sempat merasakan covid-19. Saya mulai merasakan gejala sakit pada pertengahan Juni. Saya juga tidak tahu pasti bagaimana saya bisa tertular virus tersebut. Sebenarnya saya sudah cukup membatasi aktivitas keluar rumah. Saya keluar rumah hanya untuk keperluan yang mendesak saja. Saya juga menghindari kerumunan. 

Gejala awal yang saya rasakan adalah demam, awal sakit saya tidak tahu kalau itu covid. Saya mengira hanya demam biasa, hingga pada hari keempat demam saya mulai kehilangan indra penciuman. Saya menyadari kehilangan indra penciuman ketika sedang mencuci baju. Oya, saat positif covid saya masih bisa beraktivitas soalnya gejala yang saya alami tidak berat. Saya curiga kenapa deterjen yang saya tuang tidak ada baunya. Kemudian saya mencoba mencium langsung ke dalam wadah deterjen tersebut dan hasilnya saya tidak mencium apa-apa.

Menyadari hal ini kemudian saya minta suami untuk mengantarkan ke puskesmas. Sesampainya di puskesmas saya menceritakan semua gejala yang saya alami. Selanjutnya dokter di puskesmas tersebut menyuruh saya melakukan tes PCR. Setelah hasil PCR keluar ternyata hasilnya saya positif covid. 

Mengetahui hal tersebut selanjutnya saya segera mengungsikan anak-anak saya ke rumah neneknya. Sempat ada rasa sedih juga saat itu, tetapi saya menguatkan diri saya supaya bisa segera sembuh agar bisa segera mengurus anak-anak saya. Terlebih pada saat itu adalah waktu kenaikan kelas dan saya belum mempersiapkan buku-buku untuk belajar daringnya.

Tidak hanya masalah buku-buku untuk anak saya. Keperluan makan pada saat itu juga banyak yang belum saya persiapkan. Sempat bingung juga saat itu bagaimana caranya untuk membeli keperluan sehari-hari. Sebab selang beberapa hari kemudian suami juga tertular. Jadi kami berdua tidak bisa keluar rumah untuk membeli keperluan yang kami butuhkan.

Bersyukur ada saudara suami dan tetangga yang saat itu sigap membantu saya. Membelikan keperluan yang saya dan suami butuhkan. Tetapi ada beberapa barang yang tidak bisa dengan mudah didapatkan misalnya saja suplemen makanan untuk mempercepat proses penyembuhan dan untuk pemulihan saya dan suami. Sempat bingung juga saat itu bagaimana caranya bisa mendapatkan barang tersebut. Di tengah kebingungan maka terbersitlah dipikiran saya untuk membeli barang tersebut melalui Shopee. 

Pengalamanku isolasi mandiri bersama Shopee

Jujur saya akui, kehadiran Shopee ditengah pandemi sangat membantu saya ketika saya dan suami melakukan isolasi mandiri. Sebab saat itu saya juga kurang nyaman jika terus-terusan meminta bantuan orang lain untuk membelikan kebutuhan saya. Selain itu juga jika dibelikan orang lain belum tentu barang yang didapat sesuai dengan keinginan. Selain itu juga lokasinya cukup jauh.

Tetapi dengan menggunakan Shopee saya bisa lebih leluasa dalam memilih-milih barang. Sehingga saya bisa memilih barang yang benar-benar sesuai dengan keinginan dan juga kebutuhan. Misalnya saja saat itu anak saya memerlukan buku-buku baru untuk kegiatan belajar daringnya. Melalui aplikasi Shopee saya bisa memilih sendiri buku-buku pendamping yang saya anggap cocok untuk belajarnya.

Adapun alasan saya menggunakan Shopee adalah, variasi barangnya lengkap, banyak voucher yang diberikan seperti voucher gratis ongkir dan juga cashback. Selain itu juga kita bisa memilih jasa ekspedisi sesuai dengan keinginan kita. 

 

Kebutuhan saya selama isolasi mandiri terpenuhi dengan baik lewat aplikasi Shopee. Mulai dari kebutuhan suplemen, buku-buku sekolah, makanan, mainan anak dan juga keperluan medis seperti masker. 

Kegiatan yang saya lakukan untuk menghilangkan kebosanan

Setelah masa isolasi mandiri selesai saya tetap mengurangi kegiatan di luar rumah. Terlebih saat itu juga ada PPKM. Jadi Saya hanya keluar rumah untuk keperluan yang penting saja. Dengan demikian waktu saya lebih banyak saya lakukan di rumah. Tentu saja berada di rumah saja dalam jangka yang lama membuat saya bosan. Ketika rasa bosan mulai melanda saya berusaha mengalihkannya dengan melakukan berbagai macam kegiatan. 

Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang saya lakukan untuk menghilangkan rasa bosan saat pandemi.

1. Menulis

Sebenarnya kegiatan menulis sebelum ada pandemi sudah saya lakukan. Tetapi saat pandemi waktu menulis saya jadi lebih banyak. Kegiatan menulis ini biasanya saya lakukan saat malam hari setelah mendampingi anak belajar dan juga saat pagi hari setelah selesai memasak. Tulisan-tulisan saya tersebut kemudian saya publikasikan di blog saya. Bagi saya kegiatan ngeblog ini tidak hanya sekedar untuk mencurahkan ide tetapi juga saya gunakan sebagai self healing agar tidak stres dalam menghadapi kondisi pandemi. Oya, saat ini saya semakin bersemangat dalam ngeblog sebab ada Kontes Blog Shopee #NgeBlogDariRumah. 

2. Bermain bersama anak

Salah satu hal yang saya syukuri saat pandemi adalah saya lebih banyak memiliki waktu dalam membersamai anak-anak saya. Sebagaimana umumnya anak kecil yang selalu ingin bermain bersama dengan teman-temannya. Demikian juga anak saya, tentu saja demi kebaikan bersama saya membatasi anak saya agar tidak bermain di luar rumah. Awal-awalnya ia menolak dan ingin tetap bermain bareng teman-temannya. Untuk membujuknya agar ia tetap bermain di rumah saya berjanji membelikan mainan baru untuknya. Karena saya juga membatasi kegiatan di luar rumah maka lagi-lagi Shopee menjadi solusi. Lewat aplikasi ini kemudian saya membelikan mainan buat anak. Dengan adanya mainan baru maka anak saya menjadi lebih betah berada di rumah.

3. Berkebun

Berkebun ini merupakan kegiatan baru yang saya mulai saat terjadi pandemi. Sebenarnya sejak lama saya memiliki keinginan untuk berkebun. Tetapi karena kesibukan bekerja di luar rumah maka kegiatan tersebut urung terlaksana. Berkaitan dengan hobby baru saya, aplikasi belanja Shopee sangat membantu saya dalam mengerjakan hobby tersebut. Adapun alasannya adalah bibit tanaman yang akan saya tanam saya beli di Shopee. Selain dapat mengurangi interaksi dengan banyak orang, ada banyak bibit tanaman tersedia di marketplace tersebut. Mulai dari bibit bunga, aneka sayuran hingga bibit buah-buahan.

Berikut ini beberapa tanaman yang sudah saya tanam.

Beberapa bibit yang saya beli adalah bibit sayuran dan juga pohon bibit buah. Untuk yang sayuran rencananya akan dikonsumsi sendiri, jika hasilnya banyak sisanya bisa dijual. Dengan demikian saya bisa menghemat pengeluaran dan bisa mendapatkan tambahan penghasilan. Begitupun dengan pohon buah-buahan, selain itu juga pohon tersebut saya jadikan warisan untuk anak cucu saya.

Penutup

Di masa pandemi seperti ini dari pada kita mengeluh dan meratapi keadaan lebih baik kita tetap berfikir positif. Sebab dengan berfikir positif kita akan tetap bisa menemukan hal-hal baik meskipun kondisi sedang sulit. Misalnya saja kita bisa menjadi lebih dekat dengan keluarga, kita bisa memiliki waktu yang lebih banyak untuk menggali bakat yang kita miliki, selain itu juga kita bisa menemukan peluang usaha untuk menambah pundi-pundi keuangan kita. Akhir kata semoga pandemi segera berlalu dan kita bisa beraktivitas kembali seperti biasa.