Nail polish, atau biasa dikenal dengan nama kuteks, adalah salah satu produk kecantikan yang san…
Keluarga Sebagai Penggerak Budaya Literasi
Sumber gambar : Pixabay.com
Keluarga
merupakan pondasi pertama dalam menanamkan pendidikan. Dalam keluarga, anak
memperoleh pendidikan pertama tentang tata cara menjalani kehidupan. Mereka
akan diajarkan tentang beragam nilai dan norma dalam masyarakat. Sehingga
nantinya sang anak bisa menjalani kehidupan sesuai dengan tata cara dan norma
yang berlaku dalam masyarakat. Oleh karenanya peran keluarga terutama orang tua
sangatlah penting dalam penanaman karakter anak. Nilai-nilai karakter yang
ditanamkan oleh keluarga ini nantinya akan melekat pada diri anak dan akan
menjadi kepribadiannya.
Diera
ini selain menanamkan nilai-nilai dasar dalam kehidupan masyarakat. Keluarga
juga memiliki peran tambahan yakni menanamkan pendidikan literasi kepada
anak-anaknya. Memang seyogyanya pula pendidikan literasi tidak hanya dilakukan
oleh pihak sekolah. Namun keluarga juga harus menjadi pionir dalam menanamkan
pendidikan literasi. Pendidikan literasi ini penting sekali karena bisa
mengasah pola pikir anak. Sehingga di masa depan anak-anak memiliki filter
untuk memilah-milah informasi yang benar. Tanpa dibekali kemampuan literasi
yang baik anak-anak kita akan menjadi korban dari berita-berita yang tidak
bertanggung jawab. Berdasarkan dari data UNESCO bangsa Indonesia hanya memiliki
minat baca sebesar 0,001%. Ini artinya diantara 1000 orang, hanya ada 1 orang
yang memiliki minat baca. Hal ini tentunya menjadi pemacu kita untuk
menggiatkan gerakan literasi.
Tidak
dipungkiri saat ini semakin banyak keluarga yang mulai melakukan gerakan
literasi sejak dini kepada buah hatinya. Mereka menginginkan agar anak sejak
dini mencintai buku-buku. Sehingga nanti menjadikan buku sebagai salah satu
kebutuhannya. Dan mendekatkan anak pada buku merupakan salah satu cara yang
ampuh agar anak tidak mengalami ketergantungan terhadap gawai. Telah kita
ketahui bersama bahwa pengaruh gawai sangatlah tidak baik bagi perkembangan anak. Baik perkembangan secara sosial maupun secara motorik. Bahkan
kecanduan gawai bisa menyebabkan anak mengalami tantrum yang berlebihan.
Baru-baru ini juga ada sebuah pemberitaan di media bahwa puluhan anak di
Semarang, Jawa Tengah mengalami gangguan mental akibat kecanduan bermain
game. Hal ini tentunya menjadi pelajaran berharga bagi kita tentang dampak
negatif gawai bagi anak kita. Selain itu pula penggunaan gawai juga
menyebabkan anak kurang beraktivitas di luar sehingga menyebabkan anak kurang
bersosialisasi dengan temannya dan juga bisa menyebabkan anak obesitas. Karena
anak kurang melakukan aktivitas yang membakar kalori.
Bagi
orang tua yang memiliki dana untuk menanamkan kegiatan literasi bisa sangat
mudah memberi buku-buku yang berkualitas dengan harga yang fantastis. Tetapi
sebenarnya banyak pula buku yang memiliki harga standar tetapi kualitasnya juga
cukup bagus. Sebenarnya kita bisa menyesuaikan harga buku dengan isi kantong
kita. Hal yang terpenting adalah niat kita. Dengan niat yang sungguh-sungguh
maka harga bukanlah halangan. Karena di zaman sekarang buku adalah sebuah
prioritas bagi sang anak. Buku bukan lagi kebutuhan sekunder, namun sudah
menjadi kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh keluarga. Dengan membekali
anak dengan kemampuan literasi yang baik, maka dimasa mendatang anak akan tubuh
menjadi pribadi yang penuh percaya diri, kreatif dan tentunya memiliki daya
nalar dan analisis yang bagus. Sehingga hal ini bisa membantu sang anak untuk
memperoleh masa depan yang gemilang.
cara untuk menyediakan buku literasi
Berikut
ini adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menyediakan buku-buku sebagai penunjang kegiatan literasi bagi anak:
Pertama,
menabung harian. Tidak perlu nominal yang banyak, yang penting tiap
hari rutin menabung maka akan terkumpul uang yang cukup banyak untuk membeli
buku. Misalnya saja, setiap hari rutin menabung Rp 2000, maka dalam satu bulan
akan terkumpul uang sebesar Rp 60.000,. Dengan jumlah uang tersebut maka kita
bisa membeli 1-2 buku hingga lebih tergantung dari harga bukunya.
Kedua, mengikuti
arisan buku. Dengan mengikuti arisan buku maka akan memudahkan kita untuk
membuat anggaran dana untuk membeli buku. Dan jika harga buku mahal, maka akan
dengan mudah terjangkau. Sehingga dengan demikian tidak begitu menganggu keuangan keluarga.
Ketiga, membeli
buku dengan cara kredit. Cara ini bisa kita lakukan jika kita belum memiliki
cukup uang untuk membeli buku-buku. Tetapi memang tidak semua penjual buku
menggunakan sistem ini. Oleh karenanya, kita harus mencari penjual buku yang
bisa dibeli dengan cara kredit.
Keempat,
mengajak anak ke taman bacaan. Dengan cara ini kita tidak perlu mengeluarkan
biaya untuk membeli buku. Kita tinggal mengajak anak kita pergi ke taman
bacaan. Biasanya di taman bacaan tidak dikenakan biaya masuk. Semua anak boleh
membaca buku yang disediakan tanpa dipungut biaya. Tetapi jika ingin membacanya
di rumah kita bisa melakukan peminjaman.
Sumber gambar : Pixabay.com
Setelah
mengenalkan anak dengan buku-buku, tahap selanjutnya adalah mengajarkan anak
untuk menuliskan informasi yang diperoleh. Cara pertama yang bisa kita lakukan
adalah dengan membiasakan anak-anak untuk menulis buku harian. Kita ajarkan
supaya anak menuliskan kegiatan sehari-hari. Setelah anak terbiasa menuliskan
kegiatan sehari-hari, selanjutnya diarahkan untuk menuliskan kembali informasi-informasi yang telah diterima dengan bahasanya sendiri.
Ketika anak sudah terbiasa menuliskan
informasi yang didapat. Langkah selanjutnya, ajarkan anak untuk berani
menyampaikan informasi yang telah diperoleh secara lisan. Ajarkan anak untuk
terbiasa berdiskusi sehingga dengan cara ini informasi yang disimpan di otak
bisa tergali. Dengan terlatih berdiskusi maka akan semakin membuat daya nalar
semakin berkembang. Sehingga bisa menyaring informasi-informasi yang bermanfaat
dan membuang informasi yang tidak akurat.
Penanaman
budaya literasi sejak dini memiliki manfaat yang luar biasa bagi perkembangan
tumbuh kembang sang anak. Berikut ini adalah manfaat penanaman budaya literasi sejak dini bagi sang anak:
Pertama,
menambah kosakata anak. Ketika membaca buku maka anak akan mengenali berbagai
macam kosakata. Semakin banyak anak mengenal kosakata maka anak akan memiliki
perbendaharaan kosakata yang cukup banyak. Dengan demikian maka anak akan mudah
dalam berkomunikasi. Sehingga dimasa mendatang anak memiliki kemampuan yang
cukup ketika harus melakukan komunikasi dengan banyak orang.
Kedua,
meningkatkan kemampuan kognitif anak. Dengan membaca buku maka ilmu pengetahuan
sang anak akan bertambah. Buku-buku tersebut akan menyajikan aneka macam ilmu
pengetahuan. Sehingga semakin banyak buku yang dibaca maka akan semakin banyak
pula pengetahuan yang didapat.
Ketiga,
meningkatkan kemampuan analisa anak. Semakin banyak membaca, maka akan semakin
banyak pula informasi yang diperoleh sang anak. Dengan demikian anak tidak akan
mudah terpengaruh dengan informasi-informasi yang tidak bertanggung jawab.
Karena anak yang memiliki banyak informasi tidak akan begitu saja percaya
terhadap informasi yang diperoleh. Ia akan mencari berita pembanding untuk
menilai apakah informasi tersebut akurat atau tidak.
Keempat,
meningkatkan daya imajinasi anak. Dengan membaca banyak buku maka anak akan
memiliki beragam gambaran dari informasi yang diterima. Hal ini
nantinya yang akan membuat kemampuan imajinasi anak semakin berkembang.
Mengingat
pentingnya peranan literasi bagi perkembangan sang anak. Maka seyogyanya
keluarga menjadi fasilitator pertama dalam penyediaan bahan-bahan kegiatan
literasi. Karena merawat anak tidak hanya cukup memberi asupan makanan yang
bergizi tetapi buku-buku yang bergizi juga memegang peranan penting bagi
keberhasilan anak dimasa mendatang. Dengan kemampuan literasi yang baik, maka generasi kita akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan memiliki daya nalar yang tinggi. Hal ini tentunya bermanfaat sekali bagi kemajuan bangsa kita. Karena salah satu indikator kemajuan bangsa ditentukan dengan tingginya budaya literasi.
betul, aku setuju
BalasHapusTerima kasih atas apresiasinya. Terima kasih juga telah berkunjung....
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus